Jumat, 26 Oktober 2012

Pneumonia



 Pneumonia (radang paru) 
 Pneumonia Stafilokokus 
 Pneumonia Bakteri Gram Negatif 
 Pneumonia Karena Hemophilus influenzae 
 Penyakit Legionnaire (Legionella pneumonia; Pontia... 
 Pneumonia Atipik (Walking pneumonia) 
 Psittakosis (Demam Burung Beo) 
 Pneumonia Virus 
 Pneumonia Jamur 
 Pneumonia Pneumokistik (Pneumokistosis) 
 Pneumonia Aspirasi (Aspiration pneumonia) 
 Pneumonia Pneumokokus 

Pneumonia (radang paru)


Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.

PENYEBAB
Penyebab pneumonia adalah:

1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Legionella
- Hemophilus influenzae
2. Virus: virus influenza, chicken-pox (cacar air)
3. Organisme mirip bakteri: Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
4. Jamur tertentu.

Adapun cara mikroorganisme itu sampai ke paru-paru bisa melalui:
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.

Beberapa orang yang rentan (mudah terkena) pneumonia adalah:

1. Peminum alkohol
2. Perokok
3. Penderita diabetes
4. Penderita gagal jantung
5. Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6. Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan)
7. Gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS).

Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan.
Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumokokus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya.

Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.

Pneumonia dikelompokkan berdasarkan sejumlah sistem yang berlainan. Salah satu diantaranya adalah berdasarkan cara diperolehnya, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu "community-acquired" (diperoleh diluar institusi kesehatan) dan "hospital-acquired" (diperoleh di rumah sakit atau sarana kesehatan lainnya).
Pneumonia yang didapat diluar institusi kesehatan paling sering disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit cenderung bersifat lebih serius karena pada saat menjalani perawatan di rumah sakit, sistem pertahanan tubuh penderita untuk melawan infeksi seringkali terganggu. Selain itu, kemungkinannya terjadinya infeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik adalah lebih besar.

GEJALA
Gejala-gejala yang biasa ditemukan adalah:
- batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti nanah)
- nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita menarik nafas dalam atau terbatuk)
- menggigil
- demam
- mudah merasa lelah
- sesak nafas
- sakit kepala
- nafsu makan berkurang
- mual dan muntah
- merasa tidak enak badan
- kekakuan sendi
- kekakuan otot.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- kulit lembab
- batuk darah
- pernafasan yang cepat
- cemas, stres, tegang
- nyeri perut.

DIAGNOSA
Pada pemeriksaan dada dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki.
# Pemeriksaan penunjang: Rontgen dada
# Pembiakan dahak
# Hitung jenis darah
# Gas darah arteri.

PENGOBATAN
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.

Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.

Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu.

PENCEGAHAN
Untuk orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya pneumonia.

# Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi: Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae)
# Vaksin flu
# Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae type b)


Pneumonia Stafilokokus


Pneumonia Stafilokokus adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus.

Pneumonia jenis ini cenderung terjadi pada orang yang sangat muda, sangat tua dan orang yang sudah lemah karena mengalami penyakit lain. Juga cenderung terjadi pada peminum alkohol.
Angka kematian akibat pneumonia stafilokokus adalah sebesar 15-40%, karena penderita pneumonia stafilokokus biasanya sudah memiliki penyakit yang serius.

PENYEBAB
Staphylococcus aureus.
Staphylococcus aureus hanya menyebabkan pneumonia sebanyak 2% dari kasus yang didapat di luar rumah sakit, tetapi menyebabkan 10-15% dari kasus yang didapat di lingkungan rumah sakit ketika sedang dirawat untuk penyakit lain.

GEJALA
Stafilokokus menyebabkan gejala-gejala pneumonia yang khas, yaitu demam dan menggigil lebih lama daripada pneumonia pneumokok.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- batuk berdahak (dahaknya bisa menyerupai lendir, berwarna kehijauan atau menyerupai nanah)
- lelah
- nyeri dada (sifatnya tajam dan semakin memburuk jika penderita menarik nafas dalam atau batuk)
- sakit kepala
- nafsu makan berkurang
- mual dan muntah
- merasa tidak enak badan
- sesak nafas
- berkeringat banyak.

Stapfilokokus bisa menyebabkan abses (pengumpulan nanah) di paru-paru dan kista paru yang mengandung udara (pneumatokel), terutama pada anak-anak.

Bakteri bisa terbawa oleh aliran darah dan membentuk abses di tempat lain.
Yang sering terjadi adalah pengumpulan nanah di ruang pleura (empiema).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi pernafasan yang abnormal.
# Pemeriksaan lainnya yang biasa dilkukan: Rontgen dada
# Biakan dahak
# Pemeriksaan darah.

PENGOBATAN
Pengobatan terdiri dari pemberian antibiotik.
Jika terjadi empiema, maka nanahnya bisa dikeluarkan dengan bantuan sebuah jarum atau selang.


Pneumonia Bakteri Gram Negatif


Pneumonia Bakteri Gram Negatif adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri gram negatif.

Bakteri digolongkan sebagai gram positif dan gram negatif berdasarkan pewarnaan pada sediaan mikroskop.
Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh pneumokokus dan stafilokokus yang merupakan bakteri gram positif.
Bakteri gram negatif seperti Klebsiella dan Pseudomonas, menyebabkan pneumonia yang cenderung berat.

Bakteri gram negatif jarang menginfeksi paru-paru dewasa sehat. Bakteri ini paling sering menyerang anak-anak, orang tua, peminum alkohol dan penderita penyakit menahun (terutama penderita gangguan sistem kekebalan tubuh).

Infeksi oleh bakteri gram negatif sering didapat di rumah sakit dan rumah perawatan.

PENYEBAB
Bakteri gram negatif Klebsiella dan Pseudomonas.

GEJALA
Bakteri gram negatif bisa dengan cepat merusak jaringan paru-paru, sehinggga pneumonia gram negatif cenderung cepat menjadi berat.

Gejalanya berupa:
- demam
- batuk berdahak (dahaknya bisa kental, berwarna merah dan bentuknya seperti agar-agar)
- sesak nafas.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan dahak.

PENGOBATAN
Diberikan antibiotik, oksigen tambahan dan cairan infus.
Kadang-kadang penderita harus menggunakan ventilator.

Walaupun telah diberikan pengobatan yang baik, kematian terjadi pada sekitar 25-50% penderita pneumonia gram negatif.


Pneumonia Karena Hemophilus influenzae

Pneumonia Karena Hemophilus influenzae adalah peradangan paru-paru akibat Hemophilus influenzae.

Hemophilus influenzae adalah bakteri, bukan virus influenza yang menyebabkan flu.
Hemophilus influenzae jenis b adalah jenis yang paling mematikan dan menyebabkan penyakit yang serius, (termasuk meningitis, epiglottitis dan pneumonia), biasanya pada anak berumur kurang dari 6 tahun.

Setelah secara luas digunakan vaksin Hemophillus influenzae tipe b, maka penyakit berat yang disebabkan oleh bakteri ini jarang terjadi.
Peumonia sering terjadi pada orang Amerika asli, Eskimo, kulit hitam, penderita anemia sel sabit dan penderita gangguan sistem kekebalan.

PENYEBAB
Bakteri Hemophilus influenzae.

GEJALA
Tanda-tanda adanya infeksi adalah bersin dan hidung meler, yang diikuti dengan gejala khas pneumonia seperti demam, batuk berdahak dan sesak nafas.

Sering terjadi pengumpulan cairan di ruang pleura (efusi pleura).

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium (biakan dahak).

PENGOBATAN
Untuk mengobati pneumonia Hemophilus influenzae tipe b digunakan antibiotik.

PENCEGAHAN
Vaksinasi untuk Hemophilus influenzae tipe b, dianjurkan untuk diberikan kepada anak-anak.
Vaksin diberikan dalam 3 dosis, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan


Penyakit Legionnaire (Legionella pneumonia; Pontiac fever)

Penyakit Legionnaire (Legionella pneumonia; Pontiac fever)adalah suatu infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella pneumophilia dan spesies lainnya dari Legionella; yang bisa menyebabkan serangkaian penyakit, mulai dari batuk ringan dan demam sampai pneumonia.

Penyakit ini merupakan 1-8% dari semua kasus pneumonia dan sekitar 4% dari pneumonia berat yang didapat di rumah sakit.
Penyakit ini cenderung terjadi pada akhir musim panas dan awal musim gugur.

PENYEBAB
Penyebabnya adalah bakteri Legionella pneumophilla dan spesies lainnya dari Legionella.
Bakteri ini ditemukan di dalam sistem pengaliran air dan bisa bertahan di dalam sistem penyejuk udara yang hangat dan lembab di gedung-gedung perkantoran, termasuk rumah sakit. Karena itu jika organisme ini menyebar melalui sistem penyejuk udara di hotel atau rumah sakit, maka bisa terjadi wabah yang luas.

Mulai dari timbulnya gejala, keadaan akan semakin memburuk pada 4-6 hari pertama, dan 4-5 hari kemudian mulai membaik.
Kebanyakan infeksi menyerang usia pertengahan atau usia lanjut, meskipun juga bisa menerang anak-anak. Pada anak-anak, penyakit ini biasanya tidak terlalu berat.

# Faktor resiko terjadinya penyakit Legionnaire: Merokok sigarret
# Penyakit tertentu (misalnya gagal ginjal, kanker, diabetes atau penyakit paru obstruktif menahun)
# Penderita gangguan sistem kekebalan akibat kemoterapi, kortikosteroid atau penyakit (misalnya kanker dan leukemia)
# Alkoholik
# Usia pertengahan atau usia lanjut

Bakteri Legionella pneumophila

GEJALA
Gejalanya berupa:
- Sakit dan kaku otot
- Nyeri persendian
- Tidak bertenaga
- Merasa tidak enak badan
- Sakit kepala
- Demam
- Menggigil
- Batuk kering
- Batuk darah
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Diare
- Ataksia (gangguan koordinasi).

DIAGNOSA
# Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan berikut: Pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop akan terdengar suara ronki halus
# Pemeriksaan dahak dengan pewarnaan DFA (direct fluorescent antibody) menunjukkan adanya Legionella
# Biakan bakteri dari saluran pernafasan
# Tes urin antigen menunjukkan hasil positif
# Rontgen dada menunjukkan adanya pneumonia
# Analisa gas darah arteri menunjukkan rendahnya konsentrasi oksigen
# Hitung jenis darah menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel darah putih
# Laju endap darah meningkat
# Natrium serum rendah.

PENGOBATAN
Erythromycin merupakan antibiotik terpilih untuk mengobati penyakit Legionnaire.
Pada kasus yang tidak terlalu berat, dapat diberikan per-oral (melalui mulut); jika tidak memungkinkan, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).

Jika terjadi gangguan pernafasan yang sangat berat, maka sebaiknya penderita dirawat di rumah sakit guna mendapatkan cairan dan elektrolit serta oksigen tambahan (baik melalui sungkup muka maupun melalui ventilator mekanik).

Sebagian besar penderita yang diobati dengan erythomycin akan menunjukkan perbaikan, tetapi proses penyembuhannya memerlukan waktu yang lama.
Angka kematian adalah sekitar 20%. Angka kematian yang lebih tinggi ditemukan pada mereka yang mendapatkan penyakit ini di rumah sakit atau pada penderita gangguan sistem kekebalan.


Pneumonia Atipik (Walking pneumonia)


Pneumonia Atipik (Walking pneumonia) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh organisme selain bakteri, virus atau jamur; yang paling sering adalah Legionnale pneumophila, Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia pneumoniae.

Biasanya pneumonia atipik merupakan bentuk pneumonia yang lebih ringan, kecuali jika penyebabnya adalah Legionnale (dimana penyakitnya bisa cukup berat dengan angka kematian yang tinggi).

Wabah penyakit ini terjadi terutama pada kelompok yang terbatas seperti murid sekolah, anggota militer dan keluarga.
Wabah cenderung menyebar secara perlahan karena masa inkubasinya berlangsung antara 10-14 hari.
Pneumonia atipik lebih banyak ditemukan pada musim semi.

PENYEBAB
Organisme serupa bakteri, yaitu mikoplasma dan klamidia.
Pneumonia atipik yang disebabkan oleh mikoplasma dan klamidia biasanya menyebabkan bentuk pneumonia yang lebih ringan dan ditandai dengan perjalanan penyakit yang lebih berlarut-larut (berkepanjangan).

Pneumonia mikoplasma seringkali menyerang usia muda dan bisa menimbulkan gejala diluar paru-paru (misalnya anemia dan ruam kulit) serta sindroma neurologis (misalnya meningitis, mielitis dan ensefalitis).
Bentuk pneumonia mikoplasma yang erat telah ditemukan pada semua kelompok umur.

Pneumonia klamidia terjadi di sepanjang tahun dan merupakan 5-15% dari seluruh kasus pneumonia.
Biasanya penyakitnya ringan, dengan angka kematian yang rendah.

# Faktor resiko terjadinya pneumonia atipik: Lanjut usia
# Perokok
# Penderita penyakit menahun
# Penderita gangguan sistem kekebalan.

GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
- Menggigil
- Demam
- Batuk (bisa kering atau berdahak)
- Sakit kepala
- Otot terasa sakit dan kaku
- Pernafasan cepat
- Sesak nafas
- Nafsu makan berkurang
- Merasa tidak enak badan
- Ruam (terutama jika penyebabnya adalah mikoplasma)
- Diare (terutama jika penyebabnya adalah legionella).

DIAGNOSA
# Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan berikut: Pemeriksaan fisik secara menyeluruh
# Rontgen dada (untuk membedakan pneumonia dari bronkitis akut maupun infeksi pernafasan lainnya)
# Pemeriksaan darah lengkap
# Pembiadakan darah dan dahak
# Pemeriksaan air kemih untuk antigen legionella
# Pemeriksaan apus tenggorokan untuk mikoplasma dan klimidia.

PENGOBATAN
Pengobatan yang utama adalah pemberian antibiotik.
Pada kasus yang ringan, diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) dan penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Pada kasus yang berat (terutama jika disebabkan oleh legionella), antibiotik mungkin perlu diberikan melalui infus dan penderita mungkin perlu mendapatkan oksigen tambahan sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.

# Antibiotik yang biasa digunakan adalah: Eritromisin
# Azithromycin
# Clarithromycin
# Flouroquinolone dan turunannya (misalnya levofloxacin)
# Tetracycline (misalnya doxycycline).


PROGNOSIS

Jika penyebabnya mikoplasma atau klamidia, maka kebanyakan penderita akan memberikan respon yang baik terhadap pemberian antibiotik, meskipun terdapat kemungkinan kecil terjadinya kekambuhan jika antibiotik diberikan dalam waktu yang sangat pendek (kurang dari 2 minggu).

Jika penyebabnya adalah legionella, akan terjadi penyakit yang berat, terutama pada usia lanjut dan penderita penyakit menahun serta penderita gangguan sistem kekebalan. Ditemukan angka kematian yang cukup tinggi.


Psittakosis (Demam Burung Beo)

Psitakosis (Demam Burung Beo) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia psittaci, yang ditularkan kepada manusia oleh burung serta menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia.

PENYEBAB
Bakteri Chlamydia psittaci, yang banyak ditemukan pada burung beo, betet dan burung merpati; juga pada burung dara, kutilang, ayam dan kalkun.

Biasanya seseorang terinfeksi karena menghirup debu dari bulu atau kotoran burung yang terinfeksi. Organisme ini juga bisa ditularkan melalui gigitan burung yang terinfeksi atau melalui percikan ludah penderita.

# Resiko terjadinya penyakit ini ditemukan pada: Orang yang memelihara burung
# Pegawai toko hewan
# Pekerja di tempat pengolahan unggas
# Dokter hewan.

GEJALA
Berat ringannya penyakit tergantung kepada usia penderita dan luasnya jaringan paru-paru yang terkena.
Gejalanya berupa:
- Demam dan menggigil
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Lelah
- Batuk kering
- Sesak nafas
- Dahak berdarah.

DIAGNOSA
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, terdengar ronki dan penurunan suara pernafasan.

# Pemeriksaan yang biasa dilakukan: Rontgen dada
# CT scan dada
# Analisa gas darah (penurunan saturasi oksigen)
# Pembiakan dahak
# Pembiakan darah
# Titer antibodi.

PENGOBATAN
Antibiotik diberikan minimal selama 10 hari. Penyembuhan mungkin akan memerlukan waktu yang lama, terutama jika kasusnya berat.
Pada kasus berat yang tidak diobati, tingkat kematian dapat mencapai 30%.

# Antibiotik yang biasa diberikan adalah: Tetracycline
# Doxycyline
# Erythromycin
# Azithromycin.
Tetracycline per-oral (melalui mulut) biasanya tidak diberikan kepada anak-anak yang gigi permanennya belum tumbuh karena bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi yang sedang tumbuh.

PENCEGAHAN
Peternak burung dan pemilik burung dapat melindungi dirinya dengan menghindari debu dari bulu dan sangkar burung yang sakit.

Importir burung diharuskan untuk mengobati burung yang sakit dengan tetracycline selama 45 hari agar organisme penyebab penyakit ini bisa dimatikan.


Pneumonia Virus


Pneumonia Virus adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus.

PENYEBAB
Pneumonia merupakan suatu penyakit umum yang serius, yang setiap tahunnya menyerang 1 dari 100 penduduk.
# Pneumonia virus bisa disebabkan oleh: Virus sinsisial pernafasan
# Hantavirus
# Virus influenza
# Virus parainfluenza
# Adenovirus
# Rhinovirus
# Virus herpes simpleks
# Sitomegalovirus.

Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah:
- virus sinsisial pernafasan
- adenovirus
- virus parainfluenza dan
- virus influenza.
Virus campak juga dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada anak yang mengalami kekurangan gizi.

Pada orang dewasa yang sehat, penyebabnya adalah 2 jenis virus influenza, yaitu virus influenza tipe A dan tipe B.
Pneumonia pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh virus cacar air.

Pada usia lanjut, pneumonia virus biasanya disebabkan oleh virus parainfluenza, influenza arau virus sinsisial pernafasan.
Sitomegalovirus atau virus herpes simpleks bisa menyebabkan pneumonia yang berat pada penderita gangguan sistem kekebalan.

GEJALA
Gejalanya berupa:
- batuk
- sakit kepala
- kekakuan dan nyeri otot
- sesak nafas
- demam
- menggigil
- berkeringat
- lelah.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- kulit yang lembab
- mual dan muntah
- kekakuan sendi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan jika tidak ditemukan bakteri di dalam biakan dahak, (karena sulit untuk mengisolasi virus dalam suatu biakan).
# Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: Fiksasi komplemen
# Rontgen dada
# Biopsi paru terbuka (hanya dilakukan pada penyakit yang sangat serius, jika diagnosis tidak dapat ditegakkan dengan pemeriksaan lainnya).

PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah memberikan terapi suportif, karena infeksi virus tidak akan memberikan respon terhadap antibiotik.
Terapi suportif terdiri dari:
- udara yang lembab
- tambahan asupan cairan
- tambahan oksigen.
Untuk mencegah dehidrasi, mungkin penderita anak-anak dan lanjut usia perlu menjalani perawatan di rumah sakit.

Kadang diberikan obat antivirus (misalnya ribavirin atau amantadin, untuk virus influenza tipe A), terutama pada bayi dan anak-anak.
Untuk pneumonia karena virus herpes dan cacar air bisa diberikan acyclovir.

Beberapa penderita akan mengalami pemulihan dalam waktu 2 minggu, tanpa meninggalkan gejala sisa.
Akibat yang fatal mungkin akan ditemukan pada:
- penderita lanjut usia
- penderita gangguan sistem kekebalan
- bayi yang menderita kelainan jantung bawaan.

PENCEGAHAN
Lanjut usia, pekerja kesehatan dan penderita penyakit menahun (misalnya emfisema, penyakit jantung dan penyakit ginjal), dianjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza sekali setiap tahun.
 
 

Pneumonia Jamur


Pneumonia Jamur adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh jamur.

Kebanyakan mereka yang terinfeksi hanya akan mengalami gejala yang ringan dan tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi.
Beberapa akan menderita penyakit yang berat.

PENYEBAB
Ada 3 (tiga) jenis jamur yang sering menyebabkan pneumonia:

1. Histoplasma capsulatum, menyebabkan histoplasmosis
2. Coccidioides immitis, menyebabkan koksidiomikosis
3. Blastomyces dermatitidis, menyebabkan blastomikosis.

# Infeksi jamur yang lainnya terjadi terutama pada penderita gangguan sistem kekebalan. Infeksi ini meliputi: Kriptokokosis yang disebabkan oleh Cryptococcus neoformans
Kriptokokosis paling sering ditemukan, bisa terjadi pada orang yang sehat tapi biasanya akan bersifat berat bila menimpa penderita gangguan sistem kekebalan seperti AIDS.
Kriptokokosis bisa menyebar, terutama ke meningens (selaput otak), yang akan menyebabkan meningitis kriptokokus.
# Aspergilosis yang disebabkan oleh Aspergillus
Aspergillus menyebabkan infeksi paru-paru pada penderita AIDS atau seseorang yang menjalani pencangkokan organ.
# Kandidiasis yang disebabkan oleh Candida
Infeksi yang jarang, yaitu kandidiasis paru, sering terjadi pada seseorang dengan jumlah sel darah putih yang rendah, seperti pada penderita leukemia yang menjalani kemoterapi.
# Mukormikosis
Mukormikosis adalah infeksi jamur yang jarang terjadi, yang sering menyerang penderita diabetes berat atau leukemia.

Keempat penyakit tersebut terjadi di seluruh dunia dan diobati dengan obat anti-jamur, seperti itrakonazol, flukonazol dan amfoterisin B. Tetapi penderita AIDS dan gangguan sistem kekebalan tidak akan sembuh.

GEJALA

HISTOPLASMOSIS

Terjadi di seluruh dunia, tetapi lebih sering di sungai-sungai dengan suhu dan iklim tropis.
Setelah terhirup, pada sebagian besar orang, jamur tidak menimbulkan gejala. Bahkan kebanyakan baru mengetahui bahwa mereka terinfeksi setelah dilakukan pemeriksaan kulit.

Yang lainnya akan menderita batuk, demam, nyeri sendi, dan nyeri dada.
Infeksi dapat menyebabkan pneumonia akut atau berkembang menjadi pneumonia kronis (menahun), dengan gejala yang menetap selama berbulan-bulan.

Kadang infeksi menyebar ke bagian tubuh lain,terutama sumsum tulang, hati, limpa dan saluran pencernaan.
Bentuk disseminata (yang menyebar) dari penyakit ini cenderung terjadi pada penderita AIDS dan penderita gangguan sistem kekebalan.

Biasanya diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya jamur pada dahak atau dengan melakukan pemeriksaan darah untuk menemukan antibodi.
Pengobatan umumnya terdiri dari obat anti jamur, seperti itrakonazol atau amfoterisin B.

KOKSIDIOIDOMIKOSIS

Secara primer terjadi pada daerah iklim setengah-gurun, terutama Amerika Serikat barat daya dan beberapa tempat di Amerika Selatan dan Amerika Serikat.
Setelah terhirup, jamur mungkin tidak menimbulkan gejala atau menyebabkan pneumonia akut maupun kronis. Pada beberapa kasus, infeksi menyebar ke tempat lain selain sistem pernafasan, yaitu ke kulit, tulang, sendi dan selaput otak (meningen).

Komplikasi lebih sering terjadi pada pria, terutama orang Filipina dan orang kulit hitam, penderita AIDS dan penderita gangguan sistem kekebalan lainnya.

Diagnosis ditegakkan dengan ditemukkannya jamur pada contoh dahak atau contoh dari tempat lain yang terinfeksi atau dengan melakukan pemeriksaan darah untuk menemukan antibodi.
Pengobatan terdiri dari pemberian obat anti jamur seperti itrakonazol atau amfoterisin B.

BLASTOMIKOSIS

Terjadi terutama di daerah tenggara, selatan dan barat tengah Amerika Serikat dan di daerah sekita Danau Great.
Setelah terhirup, jamur menyebabkan infeksi primer pada paru-paru tapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita akan merasakan sakit seperti flu.

Kadang-kadang gejala infeksi kronis paru-paru berlangsung selama berberapa bulan.
Penyakit dapat menyebar ke organ tubuh lain terutama kulit, tulang, sendi dan kelenjar prostat.

Biasanya diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya jamur pada dahak.
Pengobatannya berupa pemberian obat anti jamur seperti itrakonazol atau amfoterisin B.
 
 

Pneumonia Pneumokistik (Pneumokistosis)


Pneumonia Pneumokistik (Pneumokistosis) adalah suatu infeksi paru-paru akibat jamur yang bernama Pneumocystis carinii.

PENYEBAB
Pneumocystis carinii adalah organisme yang biasa hidup di paru-paru normal dan tidak menimbulkan gejala.
Tetapi pada orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, HIV/AIDS, pencangkokan sumsum tulang maupun organ padat dan pada orang-orang yang menggunakan kortikosteroid dalam jangka panjang atau obat-obatan lainnya yang mempengaruhi sistem kekebalan, jamur tersebut bisa menyebabkan terjadinya infeksi paru-paru.

Lebih dari 80% penderita AIDS yang tidak mendapatkan pengobatan pencegahan standar, suatu saat akan menderita penyakit ini.
Pneumokistosis seringkali merupakan tanda pertama yang menunjukkan bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

Pada penderita AIDS, pneumokistosis biasanya memiliki perjalanan penyakit yang lebih lambat, yaitu batuk, demam dan sesak nafas selama berminggu-minggu. Sedangkan pada non-penderita AIDS, perjalanan penyakit ini biasanya lebih singkat dan sifatnya lebih akut.

GEJALA
Kebanyakan penderita akan merasakan demam, sesak nafas dan batuk kering.
Paru-paru tidak dapat menyalurkan oksigen dalam jumlah yang memadai ke dalam darah sehingga timbul sesak nafas yang berat. Sesak terutama timbul setelah penderita melakukan aktivitas.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap dahak yang diperoleh melalui salah satu dari kedua cara berikut:
- Induksi dahak (menggunakan air atau uap air untuk merangsang batuk)
- Bronkoskopi (memasukkan sebuah alat ke dalam saluran pernafasan untuk mengambil dahak).

# Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dillakukan: Rontgen dada
# Biopsi paru-paru (jarang dilakukan)
# Analis gas darah (bisa menunjukkan adanya penurunan kadar oksigen dalam darah).

PENGOBATAN
Antibiotik yang biasa digunakan adalah trimethoprim-sulfametoxazole, yang bisa diberikan per-oral (melalui mulut) maupun melalui infus, tergantung kepada beratnya penyakit.
Efek samping berupa kemerahan, berkurangnya jumlah sel darah putih dan demam, biasanya ditemukan pada penderita AIDS.

Pengobatan pilihan lainnya adalah:
- dapson dan trimethoprim
- clindamycin dan primakuin
- trimetrexat dan leukovorin
- atovakuon
- pentamidin.

Corticosteroid bisa diberikan kepada penderita yang memiliki kadar oksigen yang rendah.

Meskipun diobati, angka kematian mencapai 10-30%.
Penderita AIDS yang telah berhasil diobati, biasanya mendapatkan pengobatan seperti trimethoprim-sulfametoxazole atau pentamidin aerosol, untuk mencegah terjadinya kembali penyakit ini.

PENCEGAHAN
Kepada penderita AIDS, pengguna kortikosteroid dosis tinggi jangka panjang dan kepada orang-orang yang pernah menderita pneumokistosis, dianjurkan untuk menjalani terapi profilaksis (pencegahan).
Yang paling efektif adalah trimethoprim-sulfametoxazole, tetapi bisa juga diberikan dapson, atovakuon atau pentamidin.
 
 

Pneumonia Aspirasi (Aspiration pneumonia)


Pneumonia Aspirasi (Aspiration pneumonia) adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya bahan-bahan ke dalam saluran pernafasan.

PENYEBAB
Partikel kecil dari mulut sering masuk ke dalam saluran pernafasan, tetapi biasanya sebelum masuk ke dalam paru-paru, akan dikeluarkan oleh mekanisme pertahanan normal atau menyebabkan peradangan maupun infeksi. Jika partikel tersebut tidak dapat dikeluarkan, bisa menyebabkan pneumonia.

Orang yang lemah, keracunan alkohol atau obat atau dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh obat bius atau karena kondisi kesehatannya, memiliki resiko untuk menderita pneumonia jenis ini. Bahkan orang normal yang menghirup sejumlah besar bahan makanan yang dimuntahkannya, , bisa menderita pneumonia aspirasi.

GEJALA
PNEUMONITIS KIMIA

Pneumonitis kimia terjadi bila zat yang terhirup bersifat racun terhadap paru-paru, dan masalah yang akan timbul lebih bersifat iritasi daripada infeksi. Zat yang terhirup biasanya adalah asam lambung.

Yang terjadi dengan segera adalah sesak nafas dan peningkatan denyut jantung.
Gejala lainnya berupa demam, dahak kemerahan dan kulit yang kebiruan karena darah yang kurang teroksigenisasi (sianosis).

Untuk menegakkan diagnosis dilakukan foto dada serta pengukuran konsentrasi oksigen dan karbondioksida dalam darah arteri.

Pengobatan terdiri dari terapi oksigen dan jika perlu bisa diberikan ventilator mekanis.
Bisa dilakukan pengisapan trakea untuk membersihkan saluran pernafasan dan mengeluarkan benda yang terhirup.
Untuk mencegah infeksi, kadang-kadang diberikan antibiotik.

Biasanya penderita pneumonitis kimia bisa segera sembuh atau akan semakin memburuk menjadi suatu sindroma gawat pernafasan akut atau menjadi suatu infeksi bakteri.
Sekitar 30-50 % pernderita meninggal.


ASPIRASI BAKTERI

Aspirasi bakteri adalah bentuk pneumonia aspirasi yang paling sering terjadi. Hal ini biasanya terjadi karena bakteri tertelan dan masuk ke dalam paru-paru.


OBSTRUKSI MEKANIK

Penyumbatan mekanik saluran pernafasan bisa disebabkan oleh terhirupnya partikel atau benda asing. Anak kecil beresiko tinggi karena sering memasukkan benda ke dalam mulutnya dan menelan mainan kecil atau bagian-bagian dari mainan.
Obstruksi juga dapat terjadi pada orang dewasa, terutama jika daging terhirup pada saat makan.

Jika benda menyumbat trakea, pasien tidak dapat bernafas atau bicara.
Jika benda tersebut tidak dikeluarkan dengan segera penderita akan segera meninggal.

Dilakukan Manuver Heimlich, untuk mengeluarkan benda asing dan tindakan ini biasanya dapat menyelamatkan nyawa penderita.
Jika benda asing tertahan di bagian yang lebih bawah dari saluran pernafasan, bisa terjadi batuk iritatif menahun dan infeksi yang berulang.

Benda asing biasanya dikeluarkan dengan bronkoskopi (alat dimasukkan melalui saluran pernafasan dan benda asing dikeluarkan).
 
 

Pneumonia Pneumokokus

Pneumonia Pneumokokus adalah suatu infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.

PENYEBAB
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).
Pneumonia pneumokokus biasanya terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasan (demam, nyeri tenggorokan atau influenza) menyebabkan kerusakan pada paru-paru sehingga memungkinkan pneumokokus menginfeksi daerah ini.

Streptococcus pneumoniae

GEJALA
Gejalanya bisa berupa:
- menggigil dan gemetar diikuti demam
- batuk berdahak dengan dahak yang sering berwarna seperti karat (berasal dari darah)
- sesak nafas
- nyeri dada pada daerah yang terkena ketika menarik nafas
- mual, muntah
- letih
- nyeri sendi.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

PENGOBATAN
Pneumonia pneumokokus bisa diobati dengan beberapa antibiotik, seperti penicillin.
Penderita yang alergi terhadap penicillin bisa menggunakan erythromycin atau antibiotik lainnya.
Pneumokokus yang resisten terhadap penicillin bisa diobati dengan obat lain.

PENCEGAHAN
Bisa diberikan vaksiniasi yang melindungi sampai 70% penderita infeksi pneumokokus yang serius.
Vaksinasi dianjurkan untuk diberikan kepada orang-orang dengan resiko tinggi seperti:
- penderita penyakit jantung atau paru-paru, gangguan sistem kekebalan maupun diabetes
- usia diatas 65 tahun.
Perlindungan vaksinasi biasanya berlangsung seumur hidup, walaupun kadang setelah 5-10 tahun dilakukan vaksinasi ulang pada orang-orang yang memiliki resiko tinggi .
Sekitar 30 menit sesudahnya, di tempat vaksinasi akan timbul kemerahan dan nyeri. Hanya 1% yang mengalami demam dan nyeri otot setelah vaksinasi. Bahkan hanya sedikit sekali yang mengalami reaksi alergi berat.
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar